Senin, 17 Januari 2011

Teknologi Alweg untuk Monorel

Monorel adalah sebuah alat transportasi yang berjalan diatas satu rel. Definisi sempurna dari sebuah kendaraan monorel adalah kendaraan tersebut harus memiliki lebar yang lebih besar dibandingkan jalan yang dilaluinya. Terdapat dua jenis monorel yang dikenal saat ini, yaitu straddle beam dan suspended. Jenis monorel yang umum digunakan saat ini adalah jenis straddle beam, dimana kereta menunggangi sebuah lintasan balok beton dengan lebar 0.6m – 0.9m. Kereta monorel menggunakan ban-ban karet berisi nitrogen yang digunakan pada sisi atas dan kedua sisi samping beton.
 
Monorel alweg asalnya dari perusahaan Alweg, Jerman. Pendiri perusahan itu adalah industrialis asal Swedia bernama Axel Lennart Wenner-Gren. Dari dialah asal nama teknologi alweg (singkatan dari namanya). Pada Juli 1957, Axel membangun jalur uji coba sistem monorel alweg-nya di Fühlingen. Pada 1958, Walt Disney memintanya membuat jalur monorel dengan skala 5/8 untuk Disneyland Anaheim, California.
Setahun kemudian, jalur itupun dibuka. Sayangnya, hanya satu proyek pembangunan monorel yang ditangani sendiri oleh Alweg, yakni Seattle Monorail yang beroperasi pada 1962. perusahan Awleg tutup setelah itu. Tapi, keberhasilan teknologi alweg menarik perhatian perusahaan Jepang, Hitachi, yang lalu membeli hak pemakaian teknologi itu untuk pembangunan di Jepang.
Di Jakarta, jenis monorel yang akan dibangun adalah straddle (menunggang pada balok beton). Hitachi salah satu perusahaan spesialis dalam jenis ini. Monorel jenis starddle memiliki tiga subtipe: alweg, balok kotak baja (stell box beam), dan huruf T terbalik (inverted T). Tapi, yang terpilih untuk Monorel Jakarta adalah subjenis alweg. Jenis ini juga dipakai di Kuala Lumpur Monorail (KLMonorail).
Kini, beberapa monorel di Jepang berjenis alweg seperti Tokyo Monorail, monorel di Kitakyushu, Osaka, Tama, dan Okinawa. Tipe ini dipilih karena dapat dibangun memanfaatkan ruang di atas jalan umum tanpa terlalu mengganggu lalulintas sehari-hari. Selain itu, subtipe alweg yang menggunakan ban-ban karet sangat ramah lingkungan dan menimbulkan tingkat kebisingan dan getaran yang kecil.

0 komentar:

Posting Komentar

Friend List

About Me

Foto Saya
Herlan Bagaskara
saya hanya seorang anak remaja yang diPAKSA membuat tugas blog agar terBIASA, dan akhirnya menjadi BISA karena biasa.. haha.. selain itu, saya juga penggemar teknologi yang menginginkan suatu saat bisa membuat sebuah alternatif teknologi.. hehe.. (^_^)v
Lihat profil lengkapku